ri lepuspa castle: PR Lama dari Teh Dian ‘Ambudaff’

lepuspa castle

Tuesday, January 29, 2008

PR Lama dari Teh Dian ‘Ambudaff’

Ini PR dari Teh Dian yang udah dipending sekian lama (sejak pertengahan Desember), sampai-sampai waktu mau nulis ini juga harus buka blognya Teh Dian dulu dan cari postingan tentang PR ini di Archivenya beliau. Mohon maaf ya Teh, baru sekarang dibikinnya. Untung Teh Dian bukan ‘Guru yang kiler’ jadi saya nggak bakalan dihukum gara-gara ini… he..he..

Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyelamatkan bumi?

Wah jadi diingatkan nih. Terus terang memang belum banyak yang dilakukan untuk ini. Tapi coba saya telusuri ya, apa saja sih yang sebenarnya sudah dan masih terus dilakukan untuk ini.

Pertama, sama seperti Teh Dian, buang sampah pada tempatnya. Dimanapun itu, saya selalu berusaha untuk membuang sampah di tempatnya. Kalau saya sedang berada di tempat yang tidak terdapat tempat sampahnya, maka saya akan menyimpan sampah tersebut sampai menemukan tempat sampah dan membuangnya. Padahal kadang-kadang sampahnya bukan sampah kering, tissue basah misalnya. Tapi tetap saja saya tidak membuangnya sembarang. Saya akali membungkusnya dengan kertas/tissue yang kering dahulu sebelum disimpan (biasanya saya simpan dalam tas saya, makanya jangan heran kalau kadang-kadang di dalam tas saya banyak sampahnya, soalnya kadang-kadang suka lupa juga sih untuk cepat-cepat membuangnya…he..he..) Saya tularkan juga kebiasaan ini ke keluarga (paling tidak suami, anak-anak, sopir dan pembantu di rumah). Bahkan kadang-kadang mengingatkan teman yang membuang sampah sembarangan.

Kedua, menggunakan air sehemat mungkin. Misalnya pada saat kita mencuci tangan atau mandi (di rumah kamar mandinya dengan shower bukan gayung), maka pada saat menyabuni tangan atau badan, saya matikan keran atau showernya. Begitu juga ketika mengguyur bekas BAK (kebetulan kloset kami juga kloset duduk), memilih tombol yang kecil sehingga air yang keluar juga tidak sebanyak tombol besar (ini untuk habis BAB). Kebiasaan ini memang belum terlalu melekat di anggota keluarga lain, tapi saya selalu mengingatkan mereka untuk itu.

Ketiga, mencabut atau mematikan sakelar listrik jika tidak digunakan. Misalnya setelah selesai mencharge HP, kalau dulu pasti charger hpnya dibiarkan tetap berada dalam colokan listrik. Katanya sih, walaupun kecil, tapi arus listrik tetap ada yang keluar sehingga terjadilah pemborosan listrik. Ini juga belum terlalu melekat di anggota keluarga lain, saya masih harus rajin-rajin mencek ke kamar Kaka Sasha atau kamar kerja untuk memastikan charger sudah dicabut dari colokan listrik jika tidak digunakan. Saya dan keluarga juga sedang melatih untuk segera mematikan lampu jika keadaan sudah cukup terang (di pagi hari biasanya jam 5.30 sudah cukup terang), atau baru menyalakan lampu jika keadaan sudah cukup gelap (di sore hari biasanya baru jam 6.00 sudah cukup gelap kecuali di hari hujan/mendung yang berat).

Keempat, Menggunakan kembali kantong plastik bekas berbelanja dan plastik bekas pembungkus baju dari laundry untuk berbagai kebutuhan. Apalagi saya sering membutuhkan pada saat pengiriman barang ke kostumer maupun ke toko di BIP. Lumayan juga sekalian menghemat biaya operasional pengadaan kantong plastik. Yang belum terbiasa dilakukan adalah mengumpulkan botol-botol bekas vitamin/obat dan aromaterapi. Kadang-kadang dilakukan jika sedang melakukan bersih-bersih besar (biasanya dilakukan sekitar 2 bulan sekali) di beberapa tempat di rumah (seringnya di kamar kerja, kamar pakaian, dan kamar tamu di lt dasar, ketiga kamar ini sering menjadi persinggahan barang setelah pergi jalan-jalan…).

Kelima, memanfaatkan kertas-kertas bekas tugas mahasiswa, ujian, maupun kesalahan print untuk berbagai kebutuhan. Misalnya untuk mengkonsep tulisan, desain kursi, desain baju, bahkan untuk corat-coret berbagai hal jika diperlukan. Anak-anak juga melakukan hal yang sama ketika mereka ingin menggambar, corat-coret, dsb.

Apalagi ya… Seingat saya memang baru itu saja yang sudah dan masih dilakukan sampai sekarang.Sebetulnya ada satu hal lagi yang ingin bisa dilakukan yaitu menghemat bahan bakar terutama bensin kendaraan. Sampai sekarang kami masih belum bisa membiasakan diri untuk berjalan kaki misalnya jika akan ke tempat yang tidak terlalu jauh (ke apotek atau mini market di ruko yang jaraknya paling hanya sekitar 500 m dari rumah). Selain menghemat penggunakan bahan bakar kan membuat badan sehat diajak jalan kaki hitung-hitung olahraga, kebetulan pula keluarga saya belum merutinkan masalah olahraga ini (kecuali saya yang 3 bulan terakhir ini mulai beryoga dan Ade Ivan yang mengikuti ekstra kurikuler sepak bola). Mudah-mudahan keinginan ini bisa segera terealisasi ya…

Saya akan lempar PR ini ke beberapa teman blogger: Yulia, Bunda Daffa, Franova, Yanti Wyant, dan Zilko. Mohon maaf kalau ada yang pernah mendapatkan lemparan PR seperti ini juga, boleh di’cancel’ deh…. :)

1 Comments:

Blogger Zilko said...

halo, hehe

wah, dapet PR. Tp PR ini sama kaya yg aku dapet sih, tp blum aku kerjain, hehehe... :D Aku simpen dulu yah... :)

Eh sama tuh, suka memanfaatkan plastik bekas kantong belanjaan... :D

9:24 AM  

Post a Comment

<< Home