ri lepuspa castle: The 7 AHA!s of Highly Enlightened Souls

lepuspa castle

Thursday, December 13, 2007

The 7 AHA!s of Highly Enlightened Souls

Ini adalah judul sebuah buku pencerahan yang sangat bagus yang baru saja saya baca. Sebetulnya sudah cukup lama saya memiliki (dus membeli) buku ini yaitu pada saat TDA Bandung mengadakan Nobar The Secret sekitar 6 bulan yang lalu (thanks to Pak Yusef Hilmi yang sudah “sedikit memaksa” saya untuk membelinya…). Postingan ini merupakan ‘permintaan khusus’ dari suami tercinta dan Pak Yusef. Buku tersebut sempat saya baca beberapa saat setelah Nobar tersebut tapi hanya sebatas kata pengantarnya saja. Entah mungkin karena AHA!s tersebut belum menyentuh hati terdalam saya sehingga saya tinggalkan buku itu untuk beberapa lama tanpa dilanjutkan membacanya. Beberapa waktu yang lalu saya lihat suami sedang membaca buku tersebut dan dia memberi komentar yang membuat saya penasaran untuk membaca kembali buku tersebut. Menurutnya si Pengarang buku itu (Mike George) sangat cerdas karena mampu menuangkan ide-ide pencerahan dengan bahasanya yang sederhana tapi sangat menggugah kesadaran kita. Suami mengaku beberapa bagian sampai dibaca beberapa kali karena suka membacanya.

Akhirnya saya baca kembali buku tersebut, dan betul apa yang dikatakan suami. Walaupun buku yang saya baca ini adalah terjemahan, namun dapat cepat dimengerti bahasanya. Bahasanya yang sederhana dan tidak terlalu bertele-tele (jumlah halaman dari buku tersebut hanya 146 saja) membuat kita tidak bosan membacanya, bahkan beberapa bagian sempat saya baca dua sampai tiga kali terutama bila saya harus memotong bacaan karena sesuatu hal, bagian yang saya tinggalkan itu saya ulangi membacanya. Bukan bermaksud untuk memaksa teman-teman blogger untuk menerima berbagai ide-ide Mike George yang menurut saya oke banget itu, tapi saya merasa kurang afdol kalau tidak memperkenalkan ide-ide tersebut kepada teman-teman sekalian. Saya pikir semakin banyak orang yang tahu (dan kemudian memahami) ide-ide tersebut akan semakin baik untuk si pembaca sendiri maupun orang lain dan kehidupan kita umumnya. Ide-ide ini dapat dijadikan salah satu ‘pegangan’ kita untuk menjalani kehidupan kita ini, agar menjadi lebih baik menjadi kehidupan seperti yang kita inginkan (cie…filsafat banget kesannya ya…he..he.. tapi emang gitu kok, menurut persepsi saya mengenai ide-ide di buku tersebut).

Mike George memulai tulisannya dengan memperkenalkan apa sih ide utama atau benang merah dari tulisannya tersebut. Tidak lain adalah tanggung jawab pribadi. Tiada satupun atau apapun di dunia ini yang bertanggung jawab atas diri seorang manusia, atas pengalaman hidup seorang manusia, dan nasib seorang manusia kecuali manusia itu sendiri. Kebanyakan manusia sering menganggap segala sesuatu yang terjadi di kehidupannya ini disebabkan oleh pihak lain selain dirinya, apakah itu orang lain, kondisi, situasi, dsb. Dengan kata lain menyalahkan orang lain, kondisi, situasi, dan sebagainya itu daripada menganggap hal tersebut disebabkan oleh dirinya sendiri, dirinyalah yans bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi tersebut. Kebanyakan manusia ingin merubah orang lain sesuai keinginannya, tidak mau menerima dan pasrah atas apa yang terjadi atau atas kondisi dan situasi yang mengelilinginya. Stresslah kemudian yang didapat oleh kebanyakan manusia, dan stress itu yang akan memperburuk keadaan dirinya, apakah itu pekerjaan, kesehatan, hubungan dengan orang lain, dsb. Di awal tulisannya ini, Mike George juga menjelaskan apa yang disebutnya sebagai AHA! Moment. AHA! Moment adalah momen munculnya pengetahuan mendalam tentang masalah yang telah anda usahakan untuk dipecahkan ataupun sekilas petunjuk mengenai situasi sulit yang anda hadapi.

Tulisan Mike George mengalir menuju bagian pertama buku tersebut yaitu Ilusi dan mitos, 7 mitos umum tentang stress. (1) Stress memiliki peran positif alamiah dalam kehidupan nyata (No, way! yang namanya stress sama sekali tidak berguna dalam kehidupan kita), (2) Anda harus menjadi dokter untuk mengenali dan mengobati stress (ngga perlu!Dokter itu hanya mengobati gejala fisik bukan penyebabnya, Cuma anda yang tahu pikiran dan perasaan menyebab stress anda dan hanya anda yang dapat mengubah pikiran, emosi, dan perasaan anda), (3) Stres dibutuhkan untuk mencapai puncak prestasi (Ya ngga lah… Kalau itu stress dijadikan salah satu pendorong untuk sukses kita akan kehabisan tenaga dan akhirnya dapat menimbulkan penyakit fisik), (4) Stress adalah gejala fisik, sedikit istirahat dan relaksasi akan menghilangkannya (Betul istirahat dan relaksasi bisa meredakan stress, tapi hanya untuk sementara, dia tidak hilang dari kita; jika pikiran dan perasaan kita tidak berubah maka stress itu akan menguat kembali dalam diri kita), (5) Mengubah diet, sedikit jogging, dan liburan yang indah akan menghilangkan stress (jawabannya sama seperti untuk no 4), (6) Anda harus bekerja 14 jam setiap hari dan secara terus-menerus berada di bawah tekanan untuk mengalami stress (Tidak selalu… Bisa saja yang bekerja hanya beberapa jam setiap harinya dan tidak terus-menerus berada di bawah tekanan merasa lebih stress, semua itu tergantung dari cara pandang anda), (7) Orang lain, situasi dan peristiwa bertanggung jawab terhadap stress anda (Bukan mereka… Tapi diri anda sendiri yang bertanggung jawab, anda sendiri yang menentukan segala sesuatu itu menyakiti diri anda atau tidak, segalanya tergantung pada anda sendiri).

Berlanjut ke bagian kedua, Mike George memberikan Kearifan dan Kebenaran, 7 Wawasan Utama Menuju Diri Anda. (1) Jati diri anda: anda bukanlah seperti yang anda pikirkan tentang diri anda (Anda bukanlah tubuh anda yang sering anda lihat dicermin, tubuh hanyalah ibaratnya kendaraan anda, anda adalah sang jiwa, sang ruh, kalau sesuatu terjadi dengan tubuh anda misalnya terpotong, tenggelam, terbakar, itu bukan terjadi pada anda. Jika tubuh bisa mati, tidak dengan anda sebagai sang jiwa, sang ruh), (2) Sifat alamiah anda (anda luar biasa rupawan, tapi anda tidak akan dapat melihatnya melalui cermin anda; anda jauh lebih indah daripada yang anda tahu dan anda lihat selama ini), (3) Tanggung jawab anda: nasib anda tidak pernah lepas dari tangan anda (Jika anda beranggapan orang lain menyakiti anda, menyalahkan orang lain/orang lain bertanggung jawab atas anda, sebenarnya adalah andalah yang menentukan hal itu menyakiti anda, andalah yang bertanggung jawab atas sakit tersebut; padahal anda bisa memilih untuk tidak sakit atas hal tersebut), (4) Keyakinan anda: lupakan keyakinan buta, yakni yang membuat kehidupan menjadi pengalaman yang penuh dengan stress dan tidak membahagiakan (banyak keyakinan kita yang ternyata menghalangi kita untuk mencapai kehidupan yang kita inginkan, dimulai dari keyakinan paling umum yaitu kalimat “saya tidak bisa”, kemudian juga ketika anda menghakimi atau melekatkan sebuah label pada seseorang (mungkin pada saat kita ‘bergosip’), tidak percaya kepada orang lain, dsb.), (5) Mengendalikan diri (kendalikanlah diri/kehidupan anda, bukan orang lain/kehidupan orang lain, karena itu sia-sia saja, satu hal yang pasti kita tidak dapat mengendalikan orang lain), (6) Paradoks kehidupan (sebenarnya anda sudah sempurna, anda telah memiliki segala yang anda butuhkan, dan anda telah sepenuhnya bebas, hanya saja anda tidak mengetahuinya; belajarlah untuk tidak terikat dengan segala hal apakah itu orang atau benda di sekitar kita, pikiran kita, dsb; karena dengan melepaskan semua keterikatan itu maka hidup kita akan nyaman, tenang, dan damai; anggaplah semua yang datang kepada kita (suami, anak, orang tua, orang-orang terdekat kita, harta, prestasi, pekerjaan, jabatan, dsb) adalah hanya titipan (tentunya dari Allah SWT) semata, sehingga kalau kemudian diambil lagi dari kita, kita tidak akan merasa sakit karenanya), (7) Hubungan anda: kita semua adalah sumber cinta, kebenaran, kedamaian, dan kebahagiaan di dunia; inilah yang membuat kita kaya secara alamiah (Kehidupan adalah hubungan baik dengan manusia, alam, benda, dan tentu saja Tuhan. Yang terjadi dalam hubungan adalah member dan menerima atau pertukaran. Hubungan itu baik jika pertukaran yang terjadi juga dalam kebaikan. Selama ini kita tidak diajarkan untuk member dan menerima, melainkan mengambil dan menyimpan. Yang terjadi bukanlah hubungan yang baik, melainkan penuh konflik. Karena itu pertama-tama, belajarlah untuk memberi. Dengan memberi ini kita akan mendapatkan keduanya (memberi dan menerima); karena orang yang memberi akan merasakan apa yang dia berikan itu (jika dia memberi cinta maka dia akan merasakan cinta, dsb), dan tidak hanya itu apa yang dia berikan itu akan diterimanya kembali dalam kadar yang lebih besar).

Selanjutnya di bagian ketiga Mike George berbagai 7 AHA! Yang dia miliki: Aksi dan Transformasi, 7 AHA dari jiwa-jiwa yang tercerahkan. (1) Diam: kekuatan terbesar adalah kekuatan keheningan, dan hening adalah diri yang utama (Cobalah berada dalam keheningan/berdiam diri karena dalam keheningan akan hadir pikiran yang tenang yang membuat kita santai, lebih mudah berkonsentrasi, dan lebih bebas mencipta. Mulailah dengan berbicara lebih sedikit, lebih lembut, dan lebih perlahan dengan siapa saja termasuk dengan pikiran kita sendiri. Kita akan merasa lebih tenang, lebih berenergi, lebih meningkat dalam kualitas dan kuantitas ide, lebih tajam dan mudah dalam menyerap dan menentukan sesuatu), (2) Lepaskan: seluruh penderitaan dan kesusahan memiliki penyebab yang serupa yakni keterikatan (Karena itu jangan terikat pada apapun juga. Lepaskan keterikatan anda dengan segala hal di dunia ini apakah keterikatan batiniah – keyakinan-keyakinan kita, ide-ide kita, kenangan-kenangan kita – maupun keterikatan lahiriah – manusia, harta, benda, jabatan, hak-hak istimewa. Ingat semua itu hanyalah titipan, yang sekali waktu bisa diambi lagi oleh yang punya), (3) Biarkan: campur tangan adalah sia-sia, ia hanya menghasilkan kegagalan (Jangan mencampuri kehidupan orang lain, jangan memaksa orang lain untuk mengikuti apa mau kita, jangan berusaha membuat orang lain berubah; tapi mari secara sadar kita ciptakan kehidupan kita sendiri, kehidupan kita sesuai dengan apa yang kita inginkan, hanya kehidupan kita saja, tidak untuk kehidupan orang lain. Anda bisa saja turut campur dalam kehidupan orang lain jika anda diundang oleh yang bersangkutan, tapi tetap harus berhati-hati agar tidak mengidentifikasi diri anda dengan kehidupan mereka, harus ada sedikit jarak antara anda dengan kehidupan mereka), (4) Dengarkan (dengarkanlah suara batin anda, nurani anda karena dia sebenarnya adalah wadah kebenaran dan kearifan yang terletak pada pusat hati anda. Melalui penciptaan keheningan di dalam pikiran anda, suara batin anda akan anda temukan. Tanyakanlah padanya pertanyaan yang penting atau keputusan yang sulit. Namun jangan menuntut jawaban, jangan pernah berjuang atau bergulat untuk mendapatkan jawaban karena pada saatnya yang tepat jawaban tersebut akan muncul dalam pikiran anda. Itulah AHA! Anda), (5) Terimalah segala sesuatunya: jangan menolak apapun karena hal tersebut hanya memperkuat apa yang anda tolak dan memperpanjang pergulatan (Betapa banyak energi yang akan terbuang untuk hal tersebut, jadi belajarlah untuk menerima segala yang datang menuju kita. Penerimaan adalahlangkah awal pertama untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan pikiran atau emosi kita yang tidak kita inginkan), (6) Mengenal diri: anda tidak dapat memulai hidup “secara nyata” hingga anda mengenao siapa dan apa anda (bukan nama yang selama ini anda pakai, bukan jabatan anda, bukan harta anda, bukan pekerjaan anda; semua itu hanyalah label yang merupakan bahasa dunia paling umum. Mengenal diri adalah menjadi sadar akan identitas sejati (ruh), sifat sejati (damai), dan tujuan sejati (mencipta, menerima, dan memberi), (7) Teruskan: segala sesuatu datang untuk diteruskan, untuk digunakan, bukan untuk dimiliki, dan meneruskan berarti memperbesar nilai apa yang diteruskan dan sang penerusnya (Ini adalah prinsip mengalir seperti sungai, karena kehidupan kita diibaratkan seperti sungai. Sebuah sungai membuat jalannya sendiri menuju hilir dengan membawa sesuatu dan menjadi tempat tinggal bagi makhluk-makhluk tertentu dengan tujuan tertingginya adalah merawat dan memelihara setiap makhluk hidup yang ia sentuh dalam perjalanannya menuju samudera. Jadilah seperti sungai itu, peliharalah dan rawatlah siapapun yang bersentuhan dengan kita melalui hubungan yang baik dengan mereka. Di sanalah kesempatan kita untuk melayani, member, dan meneruskan apa yang kita pegang dalam tangan pikiran dan hati kita. Berikanlah apa yang bisa kita beri, sehingga kita berguna bagi mereka. Seperti sungai).

Mike George mengakhiri tulisannya dengan menyatakan bahwa pencerahan dan transformasi tidak terjadi dengan sangat segera karena kebanyakan dari kita masih memiliki ‘’beberapa saluran” yang terbuka. Saluran apa? Saluran energi, yang seharusnya tertutup agar energi kita tidak habis sehingga pencerahan dan transformasi bisa segera terjadi. Apakah saluran itu? Mereka adalah rasa takut, amarah, dan depresi (kesedihan). Jadi hilangkanlah rasa takut anda, musnahkanlah amarah anda, dan lepaskanlah seluruh kesedihan anda agar pencerahan dan transformasi menghampiri anda. Mulailah dengan latihan penarikan diri, misalnya pada saat anda menonton film, usahakan anda tidak ‘masuk’ ke dalam cerita dalam film tersebut. Berlatihlah menjadi pengamat saja, karena sebenarnya anda tahu semua itu hanya ‘buatan’ belaka. Sehingga anda terbiasa memandang segala hal dalam kehidupan anda sebagai pengamat saja, tidak ‘masuk’ ke dalamnya. Selain itu berlatih meditasi juga bisa menjadi permulaan yang baik untuk menutup saluran-saluran di atas.

Masih penasaran atau masih belum paham? Silakan baca langsung bukunya dijamin tidak rugi. Kalau masih juga belum paham, baca kembali buku tersebut. Masih juga belum paham, baca lagi… dan begitu seterusnya sampai teman-teman paham akan isi buku tersebut. Mike George sendiri mengakui tidak terlalu mudah menerima ide-idenya tersebut hanya dalam satu kali baca saja, mungkin harus beberapa kali baca atau berpuluh kali baca, setiap orang tentu berbeda untuk itu. Selamat membaca…!

3 Comments:

Blogger Yusef J. Hilmi said...

Tuh... Bener khan??? Kalau dikupas ama teh Leny, isi sebuah buku jadi tambah asyik dan bikin penasaran... Padahal buku ini rada sulit dipasaran, karena termasuk buku yang tidak populer...

4:38 PM  
Blogger Leny Puspadewi said...

Ah... Pak Yusef ada-ada aja... *tersipu mode on*... Rada sulit didapat ya... Biar deh, biar tambah penasaran yang pengen baca ...he..he...

6:47 AM  
Blogger Unknown said...

Syukur sekali aku dpt blog ini...
Tolong dijaga ya blognya

2:00 PM  

Post a Comment

<< Home