Idul Adha Desember 2007
Tidak terasa sudah sampai ke Idul Adha lagi. Seperti tahun sebelumnya, saya dan keluarga mengawali hari tersebut (tgl 10 Djulhijjah) dengan melakukan sholat Ied di Mesjid Al-Hidayah yang terletak di belakang rumah orangtua saya. Setelah itu dilanjutkan dengan memotong sapi di halaman mesjid tersebut. Tidak ada yang istimewa memang, tapi tetap selalu terasa menyenangkan karena sekalian berkumpul dengan adik dan kakak beserta keluarganya. Yang teringat adalah kenangan tahun lalu ketika saya beserta suami dan anak-anak sedang dalam perjalanan ke mesjid untuk sholat ied. Ada percakapan lugu dan lucu antara kedua anakku. Bahkan saya sempat mem-posting percakapan tersebut di blog saya sebelumnya (blog yang sempat bermasalah sehingga saya kemudian membuat blog baru, yaitu blog ini). Saya akan menyitir bagian percakapan kedua anak saya tersebut dari postingan tahun lalu itu.
Ivan: Nanti abis sholat di mesjid kita ngapain?
Sasha: Kita potong sapi sama kambing buat kurban.
Ivan: Dimana?
Sasha: Di mesjid.
(Kemudian kami melewati salah satu mesjid dan tampak beberapa ekor sapi dan kambing diikat di halaman mesjid tersebut.)
Ivan: Itu sapi dan kambing yang mau dipotong juga?
Sasha: Iya.
Ivan: Kasian ya, pasti pada ketakutan sapi dan kambingnya.
Sasha: Ah enggak.
Ivan: Kan sebentar lagi mau dipotong. Kan sakit dipotong itu, terus mati deh sapi sama kambingnya.
Sasha: Eh, bukan begitu. Sapi dan kambing itu malah seneng. Soalnya mereka kan dipotong untuk kurban. Mereka dapat pahala, terus masuk surga deh…
He…he…he… Lucu ya… Kemarin bukan tidak ada percakapan seperti itu. Ada juga, terjadinya sehari sebelum Idul Adha. Ini percakapannya:
(Ketika kami melewati kambing-kambing di pinggir jalan yang dijual untuk kurban.)
Ivan: Seneng ga kambing itu?
Sasha: Kambing yang mana?
Ivan: Semua kambing-kambing itu tuh… (sambil menunjuk kambing-kambing di pinggir jalan itu)
Sasha: Ya seneng dong.
Ivan: Kenapa seneng? Padahal kan mereka sebentar lagi mati, dipotong buat kurban.
Sasha: Seneng dong, kan habis dipotong, dagingnya dikasihin ke orang-orang miskin, berarti mereka berbuat baik kasih kesempatan orang miskin makan daging. Berbuat baik kan dapet pahala.
Ivan: Orang miskinnya jadi seneng ya kalo bisa makan daging?
Sasha: Iya, soalnya mereka kan nggak punya uang buat beli daging sendiri. Daging itu kan mahal harganya.
Ivan: Kenapa daging itu mahal harganya?
Sasha: Kan melihara kambing itu lama trus perlu makannya banyak, jadi mahal harga dagingnya.
Ivan: Coba harga daging murah, jadi orang miskin bisa sering makan daging. Kasian kan kalo seperti sekarang, nggak pernah makan daging kecuali kalo kurban…
Tapi begitulah kehidupan ini anakku. Semoga karunia, berkah, rahmat, dan rizki selalu mengalir dari Allah kepada kalian… Amin…
Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home