Malu
saat terpandang wajah lelah menatap harap dari balik kaca
teriris hati memikirkan banyak kesusahan yang menimpanya
kucoba membayangkan ketegarannya menghadapi
---gelengan demi gelengan manusia
yang terduduk nikmat dalam hembusan pendingin
---kendaraan mewahnya
namun sejumput senyum masih sempat terlukis dari
---bibir hitamnya
keletihan hanya diredakan oleh sekaan tangan sekilas untuk
---menyapu keringat di dahinya
betapa malu hati ini, Tuhan
seharusnya kubersyukur lebih banyak kepada-Mu
atas semua berkah dan kasih sayang-Mu
karena mungkin kesusahan yang kualami hanya seujung kuku
---dari yang dialaminya
Bandung, 20 Desember 2005, 11:05
0 Comments:
Post a Comment
<< Home