ri lepuspa castle: Penjahit dan QC

lepuspa castle

Thursday, January 13, 2011

Penjahit dan QC

Di awal tahun 2011 ini, saya diberikan beberapa "kejutan" yang awalnya membuat kesal dan sebal. Mulai dari ulah karyawan dengan "penyakit lama"nya yaitu tidak masuk kerja berbarengan dengan tidak memberi kabar lebih dari 3 hari (walaupun ternyata mereka sakit), beberapa bahan kaos ternyata banyak cacatnya (padahal sy bayar untuk grade A lho), sampai gagal jahit untuk beberapa rol Lentik model baru! Untuk kali ini, saya mau curhat masalah terakhir, masalah penjahit.

Sekarang ini saya punya 5 tempat makloon jahit. Cara penyampaian bahannya ada dua: sebagian diantar ke tempat makloon, sebagian lagi diambil oleh pemakloon ke tempat sy. Begitu juga dalam penyampaian hasil jahit. Dalam pelaksanaan pembuatan bajunya juga diserahkan kepada masing2 pemakloon sesuai dengan standar kebiasaan mereka masing2, yang penting hasilnya sesuai dengan standar kita. Agar standar ukuran dan kualitas jahit tidak terlalu berbeda, maka sy punya satu pemakloon yang menjadi "contoh"nya. Sebelum baju2 dibuat di 4 pemakloon lain, dia membuat sample untuk setiap model dengan 5 ukuran berbeda (XS s/d XL) untuk Lentik dan 4 ukuran berbeda (S s/d XL) untuk Zirac. Penentuan harga makloon berdasarkan referensi pemakloon sample ini. Bahkan jarum yang digunakan juga berdasarkan referensi dari pemakloon sample ini.

Untuk cara pembayaran, sy memberlakukan cara yang sama untuk setiap pemakloon. Pembayaran dilakukan pada saat pengambilan atau pengantaran hasil jahit sebelum di QC> Pembayaran masih secara cash untuk saat ini krn biasanya nilai makloon untuk per order makloon tidak lebih dari 4jt, dan sebagian besar mereka masih belum banking familiar ternyata. Pada awalnya, berjalan dengan lancar. Per odernya dari setiap pemakloon setelah di QC biasanya yang tidak lolos QC tidak lebih dari 10%, dan itu cukup baik menurut saya. Sebagian besar dari dari yang tidak lolos QC itu masih bisa diperbaiki, biasanya karena noda minyak atau kotor yang bisa dibersihkan. Sisanya yg tidak banyak dan harus masuk ke kategori "reject" untuk dijual murah kalo sedang mengikuti bazar atau pameran nanti.

Tapi ternyata, QC yang kita lakukan selama ini belum lengkap. Itu baru disadari sekitar seminggu yang lalu ketika hasil jahitan model baru Lentik diantarkan dari salah satu pemakloon. Selama ini QC yang kita lakukan hanya sebatas melihat kualitas jahitan dan kebersihan hasil jahit saja. Ketika hasil jahitan model baru datang, sy begitu bersemangat sehingga segera mencoba salah satu model yang memang merupakan salah satu jenis baru untuk Lentik, yaitu tunik. Begitu sy coba, ternyata sy merasa baju tersebut kebesaran padahal sy sudah mencoba ukuran yang biasa sy pakai (untuk Lentik model baru ini, sizenya baru, sy memakai ukuran S). Maka yang tadinya hanya akan mencoba satu model itu, sy jadi mencoba semua model dari hasil jahitan yang baru datang tersebut.

Dan ternyata untuk model gamisnya lebih parah hasilnya, panjang gamisnya kurang 4-6 cm! MasyaAllah... padahal gamis model tersebut menghabiskan bahan kaos 3 rol!!! Belum lagi yang tunik, 2 rol! Untuk yang tunik, masih bisa diperbaiki karena hampir semua kesalahannya pada ukuran yang kebesaran, tapi untuk gamis tentunya tidak bisa diperbaiki karena kan sudah terlanjur dipotong kependekan. Jadilah gamis tersebut masuk ke kategori "reject" (ternyata hanya 2 rol, yang satu rolnya lagi panjangnya sesuai ukuran -- alhamdulillah -- herannya, kok bisa ya? Harusnya kan polanya sama saja waktu motong kainnya itu... ah entahlah). Yang menjadi persoalan adalah semua hasil jahitan itu sudah dibayar ongkos makloonnya, dan sekarang yang tunik tertunda penjualannya karena sebagian besar harus diperbaiki, bahkan yang gamis sebagian besar tidak bisa dijual dengan harga normal (dijual kurang dari 50% akhirnya, dengan menggunting label Lentiknya tentu saja).

Ongkos belajar? Okelah. Pelajaran yang didapat dari peristiwa ini adalah: (1) perlu diperbaikinya sistem QC dan (2) perlu dirubah cara pembayaran ke makloon. QC harus lebih lengkap dengan mengukur paling tidak bahu, panjang tangan, dan panjang gamis. Pekerjaan QC menjadi lebih berat, sehingga perlu penambahan karyawan. Cara pembayaran ke makloon pun dirubah. Pembayaran diberikan setelah QC dilakukan. Yang dibayar adalah yang lolos QC, sementara yang perlu perbaikan, baru dibayar ketika perbaikan selesai dan lolos QC perbaikan. Untuk hasil jahitan yang cacat atau tidak bisa diperbaiki, sepertinya harus dinegokan dengan pemakloon. Sy akan mengajukan untuk pembayaran makloon 50% saja, karena barang cacat kan dijual dengan harga diskon 50-70% dari harga jual. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar dan permasalah di atas tidak terulang lagi. Amin.

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

I’m not that much of a online reader to be honest
but your sites really nice, keep it up! I'll go ahead and bookmark your site to come back later. All the best

Also visit my homepage - book of ra app kostenlos - -

12:16 AM  
Blogger Unknown said...

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

7:27 PM  
Blogger Unknown said...

good jobs mba'

salam dari rekan sejawat di bidang kain :D


regard
KONVEKSI SURABAYA

12:15 PM  

Post a Comment

<< Home